Korban Laka Laut Sering Terjadi Ketika Cari Ikan, Nelayan Masih Sering Abaikan Alat Keselamatan
Nelayan perikanan tangkap di Pacitan rata-rata tidak mau atau enggan menggunakan alat pelindung keselamatan diri ketika melaut mencari ikan. Padahal, peralatan keselamatan bagi nelayan itu sangat penting, salah satunya untuk meminimalisir resiko jika terjadi kecelakaan laut.
![]() |
Foto : Ketika evakuai korban |
Ajik diketahui meninggal dunia karena tersapu ombak ketika mencari ikan di kawasan pancer. Korban meninggal akibat mencari ikan tersebut menambah jumlah korban laka laut di wilayah pacitan.
Sebelumnya, juga seorang warga di Pacitan bernama Suraji warga Desa Karangnongko, Kecamatan Kebonagung dilaporkan hilang usai terseret ombak saat memancing di kawasan Pantai Ngambur, Desa Plumbungan, Kecamatan Kebonagung, Pacitan, Sabtu (12/4/2025) malam.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pacitan Bambang Mahendra, mengatakan, sampai saat ini nelayan tradisional di Kabupaten Pacitan diakui memang masih banyak ditemukan tidak menggunakan alat pelindung keselamatan diri jika pergi melaut mencari ikan. Meski dari Dinas Perikanan sudah sering mensosialisasikan tentang keselamatan bagi nelayan tangkap itu.
“Jadi kita terus sosialisasi untuk menggunakan alat bantu. baju pelampung dan sebagainya kepada nelayan di pesisir selatan pacitan, namun masih banyak yang mengabaikan menggunakan alat keselamatan diri, yang jelas keselamatan nelayan tidak hanya tanggung jawab dinas perikanan, ada banyak instansi lembaga. seperti juga Badan penanggulangan Bencana Daerah BPBD, setahu saya juga memberikan edukasi keselamatan, termasuk memberikan bantuan APD,”ungkapnya.
Bambang Mahendra menambahkan, apalagi dengan kondisi gelombang laut yang tidak menentu seperti sekarang, peralatan keselamatan sangat diperlukan. Sehingga, pihaknya berharap, ada kesadaran nelayan supaya benar-benar memperhatikan alat keselamatan ketika melaut.
Selain itu, Pemkab Pacitan juga memberikan perhatian lebih kepada nelayan di pesisir pacitan. buktinya di tahun 2025 ini selain sarana prasarana, juga menanggung BPJS Ketenagakerjaan sejumlah 2500 nelayan. Memang belum semua dari sejumlah 5000 lebih nelayan yang beroperasi di pesisir pacitan.
“BPJS ketenagakerjaan itu diberikan untuk membuat nelayan lebih tenang, aktif giat menangkap ikan, memanfaatkan potensi kekayaan laut pacitan,”imbuhnya. (asr/nrcn)